1. Pacar yang mempermainkanmu tak pernah benar-benar meluangkan waktu untukmu. Sedangkan dia yang layak jadi suami rela menyisihkan waktu di sela kesibukannya
Saat bersama pacar yang hanya ingin mempermainkanmu, dia tak pernah
benar-benar meluangkan waktu untukmu.
Baginya, kebersamaan denganmu
bukanlah yang utama. Dia merasa tak perlu untuk meluangkan waktunya
untukmu, karena baginya bersamamu tak semengesankan itu.
Sedangkan dia yang layak jadi suami tak pernah keberatan menyisihkan
waktunya sebentar, hanya demi menanyakan kabarmu.
Meski sepele, tapi
mengetahui keadaanmu adalah yang terpenting baginya.
Ia juga tak
keberatan jika harus tidur lebih larut hanya demi mendengarkan keluh
kesahmu tentang masalah yang kamu hadapi.
Yang terpenting dia tak akan
membiarkan merasa sendiri, meski dia tak selalu bisa ada di sisi.
2. Kalau dia hanya ingin mempermainkanmu, dia akan datang kepadamu saat butuh saja. Sementara calon suami yang baik akan menemanimu baik dalam waktu suka maupun duka
Makna dari pernikahan sendiri adalah menjalani hari bersama orang
yang siap melalui suka dan duka bersama.
Jika dia hanya datang saat
membutuhkan saja, maka sudah dipastikan dia bukan yang terbaik untuk
membangun rumah tangga bersamamu.
Dia yang hanya datang saat
membutuhkan, hanya memanfaatkanmu demi kepentingannya belaka.
Sedangkan
jika ada dia yang bersedia menemanimu dalam kondisi apapun – baik suka
maupun duka, tak perlu diragukan lagi keseriusannya.
Bukan berarti dia
tidak membutuhkanmu, tetapi hubungan kalian nantinya akan berjalan
saling membutuhkan. Karena itulah intinya sebuah hubungan, yakni kerja
sama dan timbal balik.
3. Saat kamu bercerita, pacar yang hanya mempermainkanmu tak pernah mau mendengarkan ceritamu dengan seksama. Sementara calon suami yang baik berperan sebagai pendengar yang baik sekaligus pemberi saran yang ulung
Ada kalanya kamu perlu waktu untuk berbagi cerita dengan orang-orang
terdekatmu. Rasanya dengan bercerita, beban terasa sedikit terangkat.
Namun berbagi cerita dengan pacar yang mempermainkanmu, kamu tak akan
pernah benar-benar didengarkan.
Ia tak akan mau repot-repot untuk
mendengarkan setiap detail ceritamu.
Berbeda cerita jika kamu
berbagi cerita dengan dia yang layak menjadi suami.
Dia akan
mendengarkan setiap detail cerita yang kamu ungkapkan.
Tak hanya itu,
kamu akan selalu merasa tenang dengan saran-saran yang diberikan
olehnya.
BACA SEBELUMNYA...<<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar